WORDPRESS FOR BLACKBERRY
Tes postingan via wordpress for blackberry. Kira-kira tampilannya bakal seperti apa ya?
TERIMA KASIH
KECINTAAN KITA PADA SESUATU TIDAK BOLEH TERLALU DALAM.
KARENA, KETIKA YANG KITA CINTAI ITU TERNYATA MENYAKITI KITA, PASTILAH AKAN SAKIT SEKALI RASANYA.
BEGITU JUGA KECINTAANKU PADA BLOG INI. DENGAN SEGALA KELEMAHAN DAN KEKURANGANNYA, AKU BERUSAHA UNTUK SELALU MENERIMANYA.
HINGGA SAAT, KESABARAN YANG TELAH DIPUPUK TIDAK TERTAHANKAN LAGI.
BUAT TEMAN-TEMAN YANG SETIA HADIR DISINI, SEPERTINYA, UNTUK SEMENTARA BLOG INI AKAN DIISTIRAHATKAN DULU. SEMOGA AKU MASIH BISA MEMPERTAHANKANNYA HINGGA AKHIR.
SELANJUTNYA, TEMAN-TEMAN BISA BERKUNJUNG KE BLOGKU SATU LAGI.
TERIMAKASIH
BUNDA ZIDAN DI PEKANBARU
Siapa yang gak kenal dengan Zinedine Zidan atau yang akrab dipanggil Zidan (gitu ya tulisannya?)
Pemain sepak bola dari Prancis ini merupakan salah satu pemain legendaris dunia. Kemampuannya memberikan umpan matang kepada para striker, mengatur serangan, bahkan membobol gawang lawan, diakui oleh seluruh penggemar olah raga ini.
Tahukah anda bahwa ternyata Bundanya Zidan ini sekarang tinggal di Pekanbaru lho. Kalo gak percaya, informasinya bisa anda dapatkan di sini.
Ibu Zidan ini sangat baik… Kemarin dia datang ke sini dan ngasih oleh-oleh banyak sekali. Ini dia oleh-olehnya:
EMAIL SUBSCRIBER
Beberapa waktu lalu aku subscribe email di sebuah blog yang menurutku setiap tulisannya selalu menarik untuk dibaca. Tulisan-tulisannya yang tidak panjang namun juga tidak pendek, selalu membahas cerita di balik peristiwa, rasanya sangat sayang untuk dilewatkan. Selalu ada cerita baru yang kita dapatkan setiap membaca postingannya. Sehingga tak heran jika banyak komentar di blognya yang menyarankan agar tulisan-tulisannya dijadikan buku. Itulah pada akhirnya kenapa aku memutuskan untuk berlangganan tulisannya via email, karena tak mau ketinggalan tulisan-tulisannya.
AKSAN BERTANYA, AYAH MENJAWAB (1)
“Ayah, Aksan mau nanya nih..” Ujar Aksan suatu sore dalam perjalanan pulang dari sekolah.
“Abang mau nanya apa?” Setelah kelahiran Aurel, memang aku jadi terbiasa memanggil Aksan dengan sebutan “Abang”.
“Kenapa, sih, Yah, kalau Aksan ke kantor Ayah atau Bunda pulang dari sekolah, semua orang pasti menyapa Aksan?”
Agak bingung juga dengar pertanyaannya. “Maksud Bang Aksan menyapa gimana?” Aku balik bertanya.
“Iya.. Misalnya nih.. Halo, San.. Baru pulang sekolah ya?” ujarnya meniru gaya teman-temanku yang menyapanya kalau Aksan aku bawa ke kantor pulang sekolah.
“Ooo.. itu maksudnya.. Emang Aksan gak mau disapa orang?”
“Aksan pengen tau aja, Yah.. Soalnya, kadang-kadang Aksan kan capet tuh pulang sekolah, jadi agak malas gitu.”
Waduh, nih anak koq agak sombong ya… Udah kayak selebritis aja.. Hehehe…
“Abang tau gak, orang kalau ketemu kita terus menyapa kita, itu berarti orang itu baik sama kita, perhatian sama kita.”
Sebenarnya aku mau menjawab itu karena Aksan masih kecil, ganteng lagi, jadi pada gemes semua… Hehehehe.. Tapi gak jadi ah, nanti malah GeEr dianya.
“Tapi Aksan itu kan suka capek, Yah. Jadi nanti malas aja mau jawab-jawab pertanyaan orang.” Kalau ini sih aku sebenarnya setuju, Pulang sekolah jam 3 sore, bahkan sampai jam setengah 5 karena ada les Jarimatika tentunya membuat dia sangat kelelahan. Sering kali nyampai di rumah dia langsung tertidur saking capeknya.
“Jadi Bang Aksan gak mau disapa orang lagi?” Tanyaku kemudian.
“Mau sih, Yah. Tapi kalau Aksan capek gimana?”
“Gini aja, kalau orang menyapa kita itu kan tanda orang perhatian sama kita, sayang sama kita. Jadi kalau Abang lagi capek, senyum-senyum aja..Hehehe.” Bagiku mungkin itu solusi terbaik.
“Jadi orang semua sayang sama Aksan? Jatuh cinta gitu?”
*gubraaakkk..
“Bukan gitu… Kan bisa sayang sebagai teman, sahabat, saudara..”
“Ooo… Kalau Ayah sama tante Ririn gimana?”
Upsss.. Dia menyebut nama mantan pacarku dulu sebelum dengan bundanya sekarang.
“Memangnya Aksan mau ayah pacaran lagi?” pancingku
“Ndak mauuuuuuu!” teriaknya
Hehehehehe… Berarti pertanyaannya gak perlu kujawab lagi